BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Alkitab
adalah sebuah peta untuk memperlihatkan kita jalan untuk hidup. Ada dalam
Alkitab,”Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu
terhadap aku” (Mazmur 119:19). Alkitab memberikan hikmat kepada kita. Ada dalam
Alkitab,”Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab
peringatan-peringatan-Mu kurenungkan” (Mazmur 119:99). Alkitab menawarkan
pertolongan apabila jalan kelihatan tidak jelas. Ada dalam Alkitab, ”Firman-Mu
itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Alkitab
memberikan kita perintah-perintah Allah, yang tidak dapat dirubah. Ada dalam
Alkitab,”Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum
Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:18).
Alkitab
berguna untuk bersaksi tentang Allah dan Putra-Nya Yesus Kristus, Firman yang
menjadi manusia, alkitab berisi hukum dan peraturan dari Allah yang harus
ditaati dan dilaksanakan. Alkitab sebagai pedoman menuju pelabuhan keselamatan
di sorga abadi, Sabagai referensi, sumber pengajaran, nasehat, tuntunan menuju
keselamatan abadi, cermin bagi diri sendiri untuk mengetahui dosa dan salah
diri sendiri, dan apakah sudah melaksanakan tanpa henti Firman Allah, sesuai
iman kepada Yesus Kristus, Tuhan, Juruselamat manusia. Mempelajari Alkitab
bukan untuk bisa menyalahkan orang lain.
Namun
pada abad ini, dunia telah memasuki dan sedang berada dalam perubahan serta
perkembangan cepat sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Berbagai layanan informasi, jaringan komunikasi, dan sejumlah
peralatan canggih yang dioperasikan lewat komputer membuat segala sesuatu
menjadi semakin mudah untuk dijangkau. Di mana-mana setiap orang berlomba-lomba
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terjadi melalui adaptasi dengan berbagai media , seperti
komputer, telepon genggam, dan berbagai sarana yang lain. Media
adalah bukti bagaimana manusia berupaya mengembangkan diri dan berusaha
mengatasi kesulitan-kesulitan hidup, menyediakan kemudahan kerja, kemudahan
berbagi informasi, dan sebagainya. Hal ini membawa dampak bagi kehidupan
masyarakat di berbagai bidang kehidupan, termasuk yang religius. Perkembangan
pengetahuan dan teknologi menyebabkan banyak pemuda-pemudi kristen yang hanyut
dalam pengaruh negatif dan mulai mengabaikan kewajibannya untuk membaca alkitab
yang sebagai sarana untuk mengerti akan kehendak Allah
B. Perumusan Masalah
Berdasar
pada latar belakang yang telah dideskripsikan sebelumnya, maka masalah utama
yang akan dikaji dalam metode ilmiah ini adalah :
- Bagaimana penggunaan dan pemanfaatan Alkitab di kalangan pemuda-pemudi?
- Bagaimana pemahaman pemuda-pemudi Kristen tentang keberadaan Alkitab Elektronik ?
- Bagaimana para pemuda-pemudi Kristen menanggapi adat istiadat penggunaan alkitab yang terjadi di zaman ini?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
penulisan metode ilmiah ini :
- Mengkaji penggunaan dan pemanfaatan Alkitab di kalangan pemuda-pemudi
- Mengkaji pemahaman pemuda-pemudi Kristen tentang keberadaan Alkitab Elektronik
- Mengkaji pendapat para pemuda-pemudi Kristen menanggapi adat istiadat penggunaan alkitab yang terjadi di zaman ini.
D. Manfaat Penelitian
Metode ilmiah ini diharapkan dapat :
-
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya alkitab
kepada para pemuda-pemudi kristen dan pemahaman tentang kegunaan alkitab
elektronik yang seharusnya serta menanggapi penggunaan alkitab dalam adat
istiadat yang terjadi saat ini.
E.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif
maksudnya ialah menjelaskan seluruh fenomena yang terjadi terkait dengan
masalah yang dikaji secara sistematis, faktual dan akurat. Dengan kata lain,
pendekatan deskriptif berusaha menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
berjalan pada saat penelitian dan melihat sebab dari sebuah fenomena tertentu.
Penelitian kualitatif lebih memfokuskan pada manusia yang selalu berubah sebagai
alat, proses daripada hasil dan perhatian pada kedalaman dan ketepatan data.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian ini adalah sebagai berikut :- Tempat Penelitian
2. Waktu
Penelitian
Penelitian ini berlangsung
pada Desember 2011. 3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :
- Sumber data primer penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Cenderawasih pemuda-pemudi Jemaat GKII Petra, Sentani .
- Buku-buku / sumber sekunder, artikel, serta bahan-bahan lain yang diakses melalui internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Alkitab
Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. (Kadang-kadang disebut pula
dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya keempat
kitab pertama dalam Perjanjian Baru
yang disebut dengan Injil). Alkitab dibagi atas dua bagian utama, yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama ini
disebut "Perjanjian" karena Allah
bangsa Israel membuat perjanjian kepada manusia. Pertama kalinya antara Musa
dan bangsa Israel dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia.
Hampir semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian yang
ditulis dalam bahasa Aram
contohnya kitab Daniel sedangkan semua buku Perjanjian Baru
ditulis dalam bahasa Yunani.
Istilah
Alkitab berasal dari kata "Al-Kitab" (bahasa Arab: الكتاب) berarti
"buku" atau "kitab".Di negeri-negeri berbahasa Arab
sendiri, Alkitab disebut sebagai "Al-Kitab Al-Muqaddas" (bahasa Arab: الكتاب المقدس). Dalam
bahasa Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel.Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi
hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang
disuruh oleh Paus Damasus
untuk merevisi Alkitab Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia
yang merupakan kata dari bahasa Latin
yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci
sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel.
Alkitab
terdiri dari:
- 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
- 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).
- Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)
Allah
adalah sumber dari semua informasi di dalam Alkitab. Ada dalam Alkitab,”Semua
yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan
yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar
manusia supaya hidup menurut kemauan Allah” (2 Timotius 3:16, BIS). Alkitab
memperkenalkan kita kepada Yesus Kristus. Ada dalam Alkitab,”Pada zaman dahulu
banyak kali Allah berbicara kepada nenek moyang kita melalui nabi-nabi dengan
memakai bermacam-macam cara. Tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada
kita dengan perantaraan Anak-Nya. Melalui Anak-Nya inilah Allah menciptakan
alam semesta. Dan Allah sudah menentukan bahwa Anak-Nya inilah juga yang berhak
memiliki segala sesuatu” (Ibrani 1:1-2, BIS).
Apakah
yang sanggup dibuat oleh Alkitab kepada orang yang percaya pada Alkitab? Ada
dalam Alkitab,”Ingatlah juga bahwa sejak kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci
yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan
melalui iman kepada Kristus Yesus” (2 Timotius 3:15).
Apakah
syarat untuk mendapatkan pengertian akan perkara-perkara ilahi yang dijanjikan?
Ada dalam Alkitab,”Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan
menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat,
dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru
kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau
mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat
pengenalan akan Allah. Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya
datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2:1-6).
B. Fungsi Alkitab
Alkitab mempunyai fungsi dalam hubungan dengan
kehidupan orang percaya dan pertumbuhan iman dari orang percaya. Sehingga
Alkitab mempunyai fungsi sentral dan dominan dalam kehidupan pribadi maupun
umat. Hal ini menjadi penting, karena jika orang Kristen atau jemaat telah
salah memahami fungsi Alkitab bagi mereka maka bukan tidak mungkin nilai fungsi
Alkitab akan mengalami degradasi yang luar biasa, bahwa Alkitab akan
disepelekan. Alkitab memiliki fungsi sentral dan dominan, karena hidup iman
seseorang dan persekutuan ditumbuh-kembangkan tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan Alkitab. Seseorang makin mengenal Allah, karya Keselamatan-Nya serta
menghayati makna hidup berimannya tidak dapat lepas dari tuntunan Alkitab.
Fungsi
Alkitab selanjutnya adalah dalam kaitannya dengan pembangunan tubuh Kristus
(bandingkan Kisah
Para Rasul 2; Kisah
Para Rasul 4; 1 Korintus
12; 1 Korintus
14; Efesus 4). Yang
dimaksudkan di sini adalah Alkitab berada pada posisi sentral bukan hanya dalam
hal kehidupan iman personal atau komunal, tetapi juga posisi sentral itu
berlaku, menerangi segala keputusan atau kebijakan yang diambil dalam menata
dan membangun persekutuan orang percaya / jemaat. Segala keputusan dan
kebijakan gerejawi tidak boleh lepas dari dasar Alkitab. Alkitab sebagai
pernyataan kehendak Allah semestinya menjadi dasar pijak dan memayungi segala
keputusan dan kebijakan gerejawi baik yang berlaku ke dalam mau pun ke luar,
baik untuk tingkat di jemaat maupun di tingkat sinodal. Fungsi ini teramat
penting, karena di sinilah letak perbedaan fundamental antara gereja dengan
organisasi lainnya; antara keputusan dan kebijakan gerejawi dengan keputusan
dan kebijakan organisasi sekuler lainnya. Hal ini juga menjadi penting dan
mesti dihayati oleh setiap pribadi dalam gereja terutama para pelayan dan
pejabatnya, segala keputusan dan kebijakan gerejawi adalah keputusan dan
kebijakan yang mencerminkan citra dan kualitas wibawa Alkitab sebagai
pernyataan Allah bagi umat maupun bagi dunia.
Berikut adalah data dari pemahaman fungsi
alkitab bagi para pemuda-pemudi Kristen:
1. AN, pemuda GKII PETRA: “Fungsi
untuk berkomunikasi dengan Tuhan agar kita tahu mana yang baik dan jahat yang
tidak boleh kita lakukan, dan untuk tahu Tuhan punya rencana bagi di masa akan datang.
2. IR, pemudi GKII PETRA: “Fungsi
alkitab sebagai sumber untuk mempelajari kebenaran firman Allah.”
3. RD, mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat angkatan 2011: “Fungsi Alkitab sebagai pedoman dalam hidup kita,
karena di dalamnya berisi ajaran-ajaran dan nasehat-nasehat dan
perintah-perintah untuk membawa hidup kita kepada keselamatan
4. RO, mahasiswa Fakultas
Keperawatan angkatan 2009: “Fungsi
alkitab buat saya adalah sebagai suatu motivasi untuk hidup saya karena dari
alkitab saya bisa belajar untuk menghargai hidup yang Tuhan berikan.
5. MR, Mahasiwa Fakultas Teknik
angkatan 2011: “Sebagai pelita atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.”
Alkitab menyatakan kepada kita
tentang makna dan tujuan di dalam kehidupan kita. Dan kita menjadi kaya
oleh karena kasihNya dan anugerah-Nya dan kehadiranNya yang melingkupi
perjalanan kita di hari-hari mendatang. Sebagai pemuda dan pemudi Kristen, kita tentunya sadar akan fakta bahwa Tuhan
memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasih-Nya kepada kita. Dia mau agar kita dapat selalu mengerti isi
hatinya dan agar kita mengerti betapa besar cinta-Nya pada kita
Fungsi
Alkitab bagi kita para pemuda-pemudi kristiani adalah seperti yang difirmankan
Tuhan melalui alkitab itu sendiri (2 Timotius 3 : 16 ), yaitu “Segala sesuatu yang dilhamkan Allah memamng
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Ayat ini telah
mencangkup semua fungsi kitab suci kita yaitu Alkitab.
Berikut adalah data dari pendapat tentang
alkitab elektronik bagi para pemuda-pemudi Kristen:
SR, Mahasiswi Fakultas Kesehatan
Masyarakat angkatan 2011: “Hal itu tidak salah karena Tuhan memberikan kita
hikmat dalam menggunakan teknologi, alkitab elektronik dan manual bukan menjadi
persoalan yang penting bagaiman firman Tuhan itu menjadikan hidup kiya menjadi
berkat bagi orang lain.”
ER, pemuda GKII PETRA : “Pendapat
saya menggunakan alkitab elektronik itu terkesan seakan-akan kita tidak
menghargai alkitab lagi sehingga kurang memberikan penghayatan yang
sungguh-sungguh dibandingkan saat kita membaca firman secara langsung dari
dalam alkitab.”
NN, pemudi GKII PETRA : “Saya
kurang setuju dengan penggunaan alkitab di handphone karena pada saat kita
sedang saat teduh, saat ada telepon atau sms masuk konsentrasi kita dan pikiran
akan tidak terarah juga tidak akan mendapat kepuasan dibandingkan dengan
membaca buku alkitab.”
LO, Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat angkatan 2010: “saya kurang setuju karena hal tersebut akan membuat
orang malas membaca alkitab dan mulai mengabaikan alkitab secara perlahan.”
JN, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
angkatan 2011: “hal itu baik, tetapi saat ibadah haruslah memakai alkitab
sebenarnya, alkitab elektronik hanya digunakan saat mendadak saja.”
Alkitab Elektronik merupakan hasil
penemuan manusia untuk digunakan sebagai media penyampaian Firman Tuhan.
Alkitab Elekronik merupakan software yang terinstal dalam handphone atau
computer sehingga memudahkan manusia untuk menggunakannya. Alkitab Elektronik
merupakan perangkat lunak ciptaan LAI untuk mempermudah jalannya pelayanan.
Tujuan diciptakan Alkitab Elektronik
adalah untuk memudahkan bukan untuk mengganti adanya peranan buku alkitab untuk
dibawa ke tempat beribadah, hanya saja seringkali manusia sendirilah yang
menyalah gunakan Alkitab Elektronik, contohnya sebagai alasan bermain game saat
sedang beribadah dan lain-lan. Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
berasal dari diri manusia itu sendiri yang mempergunakaan alkitab. Harus kita
sadari di era globalisasi teknologi akan terus dan terus berkembang.
Berikut adalah data dari pemahaman fungsi
alkitab jika diletakkan di atas kepada bayi bagi para pemuda-pemudi Kristen:
EC, pemudi GKII PETRA: “Tidak ada
fungsi apa-apa, hanya kepercayaan dari orang tua terdahulu, maka dari itu
terbawa sampai sekarang karena percuma jika diletakkan di atas kepala bayi jika
tidak di baca melainkan hanya di gambarkan sebagai sebuah buku penjaga.”
AN, pemuda GKII PETRA: “Ada
fungsinya juga dengan meletakkan alkitab di atas kepala bayi untuk menjaganya
tidur sampai pagi, dan untuk menjauhkan roh-roh jahat pada saat anak tersebut
tidur.”
ER, pemuda GKII PETRA : “Sama
sekali tidak ada gunanya, alasannya karena jika kita meletakkan alkitab di atas
kepala bayi berarti kita mendewakan alkitab atau menjadi Mamon.”
IR, pemudi GKII PETRA: “Tidak ada
fungsi meletakkan alkitab di atas kepaa bayi karena alkitab hanyalah sebuh buku
bukan Allah, kebanyakan orang mengira cara tersebut dapat melindungi bayi
tersebut namun hal itu tidak benar karena Allah itu sendiri sudah melindungi
kita”
RD, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
angkatan 2011: “Alkitab yang diletakkan di atas kepala bayi telah menjadi
kebiasaan sejak dulu itu dimaksudkan untuk melindungi bayi terhadap gangguan
iblis.”
RO, mahasiswa Fakultas
Keperawatan angkatan 2009: “pendapat
saya hal tersebut baik, karena walaupun bayi belum mengetahu tentang alkitab
tetapi secara tidak langsung dia bisa merasakan bahwa Tuhan akan selalu menjaga
dan menyertainya dan orang tuanya percaya akan hal itu.”
AP, Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat angkatan 2009: “Menurut saya hal itu kurang baik karena alkitab
bukan yang menyembuhkan orang namun alkitab hanya mengajarkan tentang mengenal
pribadi Kristus karena firman itu ialah Allah sendiri, yang menyembuhkan adalah
Tuhan Yesus sendiri bukan alkitabnya.”
SR, Mahasiswi Fakultas Kesehatan
Masyarakat angkatan 2011: “Saya kurang setuju karena alkitab hanya sebuah buku
biasa namun alkitab itu menjadi bernilai bahkan memiliki kuasa saat firman
Tuhan itu hidup dalam diri seseorang, cukup orang tua menyerahkan bayi itu
kepada Tuhan maka Tuhan akan menjaga dan menyertainya.”
Alkitab berisi Firman yang berasal dari mulut Allah yang
diilhamkan langsung dari Roh Kudus. Alkitab adalah sebuah buku dan yang
memiliki kuasa adalah Firman Tuhan yang berada di dalam alkitab itu sendiri.
Jadi meletakkan alkitab di atas kepala bayi adalah hal yang tidak berguna
karena hal tersebut menjadikan alkitab sebagai jimat pelindung, yang berkuasa
adalah firman yang ada di dalam alkitab itu sendiri.
KESIMPULAN
Alkitab menyatakan kepada kita tentang
makna dan tujuan di dalam kehidupan kita. Dan kita menjadi kaya oleh
karena kasihNya dan anugerahNya dan kehadiranNya yang melingkupi perjalanan
kita di hari-hari mendatang.
Tujuan
kitab suci ditulis untuk menyatakan
fakta bahwa Tuhan memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasih-Nya
kepada kita. Istilah "wahyu" berarti Tuhan mengkomunikasikan kepada
manusia siapa Dia dan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan
Dia. Walaupun pewahyuan Allah dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam
kurun waktu kurang lebih 1.500 tahun, Alkitab selalu mengandung segala sesuatu
yang dibutuhkan manusia untuk mengenal Allah agar dapat memiliki hubungan yang
benar dengan-Nya. Dan kita harus terus mencari Dia sampai kita melihat dan
percaya. Hanya dengan iman kita terus menimba kekayaan-kekayaan Kristus yang
dibeberkan bagi kita dalam Alkitab, kita akan bertumbuh menuju kedewasaan
rohani dan menjadi umat milik Allah yang diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik.
Alkitab
adalah bagian dari kehidupan Kekristenan, namun demikian terkadang masih sulit
untuk selalu mencintai Alkitab, membaca dan merenungkan isi Alkitab. Hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk itu perlu sekali kita memahami isi
Alkitab agar dapat selalu mencintai Firman Tuhan, membaca, merenungkan dan
melakukan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.
Alkitab
elektronik merupakan sebuah proses hasil berpikir manusia untuk memenuhi
kebutuhan praksis serta praktis mereka. Ini adalah sebuah revolusi terhadap
Alkitab dengan melihat keseluruan konten-kontennya yang berada pada media
tersebut. Alkitab elektronik versi 2.0 merupakan sebuah software
(perangkat lunak) yang terinstal di dalam handphone, dan juga laptop
serta komputer. Berbagai inovasi dilakukan oleh LAI sebagai pembuat serta
pengelola Alkitab. LAI menerbitkan Alkitab elektronik agar bisa dikonsumsikan
masyarakat serta Gereja. Untuk memudahkan pelayanan para pelayan khusus agar
secara umum bisa mengetahui setiap latar belakang, setiap kitab dan juga
nubuat, deutrokanonika, perumpamaan, ayat-ayat tematik, berbagai terjemahan
dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah Indonesia serta kamus Alkitab. Dengan
demikian Alkitab elektronik memiliki perbedaan dengan Alkitab buku, sebab
Alkitab buku tidak memiliki latarbelakang setiap kitab dan juga nubuat,
deutrokanonika, periumpamaan, ayat-ayat tematik, berbagai terjemahan dengan
bahasa daerah Indonesia secara sistematis. Alkitab Elektronik berguna dan
sangat membantu tergantung dari siapa dan bagaimana dimanfaatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasil wawancara dengan Echa pemudi GKII PETRA. dilakukan 11.12.2011. Pukul
10.15 WITHasil wawancara dengan Anto pemuda GKII PETRA. dilakukan 11.12.2011. Pukul 10.30 WIT
Hasil wawancara dengan Eric pemuda GKII PETRA. dilakukan 11.12.2011. Pukul 11.17 WIT
Hasil wawancara dengan Irma pemudi GKII PETRA. dilakukan 11.12.2011. Pukul 11.45 WIT
Hasil wawancara dengan Nona pemudi GKII PETRA. dilakukan 11.12.2011. Pukul 11.03 WIT
Hasil wawancara dengan Ridwan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2011. dilakukan 12.12.2011. Pukul 10.15 WIT
Hasil wawancara Rio mahasiswa Fakultas Keperawatan angkatan 2009. dilakukan 12.12.2011. Pukul 12.00 WIT
Hasil wawancara Marsel mahasiwa Fakultas Teknik angkatan 2011. dilakukan 13.12.2011. Pukul 11.30 WIT
Hasil wawancara Aprianto mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2009. dilakukan 13.12.2011. Pukul 12.06 WIT
Hasil wawancara Novita mahasiswi Fakultas Kedokteran angkatan 2011. dilakukan 14.12.2011. Pukul 13.18 WIT
Hasil wawancara Sari mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2011. dilakukan 14.12.2011. Pukul 14.12 WIT
Hasil wawancara Junarto mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011. dilakukan 15.12.2011. Pukul 12.15 WIT
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronik, diakses 14 Deaember 2011, Rabu, pukul 17.30. WIT
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika, diakses 14 Desember 2011, Rabu, pukul 17.35. WIT
Wiliam F. Fore. Para Pembuat Mitos, Injil Kebudayaan
dan Media, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000
David Robert Ord Robert B. Coote. Apakah Alkitab Benar?, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2000Wikipedia ensiklopedia bebas, Multimedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia, diakses 14 Desember 2011, Rabu, pukul 17.40. WITc
2 comments:
Menggunakan Alkitab elektronik bukan masalah besar.
Artinya, boleh saja asal sesuai dengan konteksnya.
Terimakasih..
Sebaiknya dan sebisa mungkin bawalah Buku Alkitab setiap ke gereja.
Jangan sukanya yang praktis terus, ayo bekerja keras.
Salam....
Post a Comment