Powered by Blogger.
RSS

Tanyakan 15 Pertanyaan ini kepada pasangan Anda Sebelum Menikah

Pernikahan adalah sesuatu yang indah. Untuk membuat pernikahan yang langgeng kedua pihak harus benar-benar berusaha mempertahankannya. Banyak sekali yang mengalami kegagalan karena kurangnya kedewasaan dan kurang cerdik dalam mengelola rumah tangga/ Untuk kamu yang single-single, janganlah pesimis dalam menghadapi pernikahan. Kalau kamu sekarang sedang menimbang-nimbang dalam memutuskan untuk menikah, pastikan calon pasanganmu dapat menjawab pertanyaan ini secara jujur.

1. Mengapa kamu mencintai aku? Sepertinya sepele, tapi sebenarnya pertanyaan ini penting. Kalau jawabannya “karena aku cinta”, jawaban tersebut jelek sekali. Setiap orang mungkin memiliki jawaban yang berbeda-beda, tetapi kamu berhak tahu kenapa kamu dicintai calon pasanganmu.


2. Mengapa kamu ingin menghabiskan sisa waktumu bersamaku? “Karena aku mencintaimu” lagi-lagi bukanlah jawaban yang bagus. Pasanganmu harus dapat mengatakan padamu pengalaman kehidupan seperti apa yang dia harapkan bersamamu. Karena nantinya tujuan-tujuan hidup tersebutlah yang dapat menjadi goal dalam hidupmu.


3. Apakah kamu akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga keromantisan? Menjaga api-api cinta dalam pernikahan tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kreatifitas dari kedua belah pihak, tidak bisa hanya satu saja yang terus-terusan berusaha.


4. Apakah kamu akan bertumbuh bersamaku, dan tidak menjauh dariku? Kita tidak tahu kemana hidup akan membawa kita, tetapi kita bisa secara sadar berusaha untuk tetap dekat satu sama lain. Kebanyakan pasangan sepertinya makin menjauh karena mereka merasa sudah mencapai semuanya yang mereka inginkan dalam hubungan mereka. Ini salah satunya alasan kenapa pernikahan menjadi gagal, kebanyakan merasa mereka tidak memiliki puncak yang lebih tinggi untuk dicapai. Pernikahan bukanlah sebuah akhir.

5. Apakah kamu akan tetap setia disaat susah? Kesulitan atau masalah dapat membuat hubunganmu hancur, apabila kamu membiarkannya. Kalau kamu memang memutuskan untuk menikah bersama pilihanmu, maka kamu tidak boleh membiarkan godaan dari luar menggoyahkan pernikahanmu.

6. Apakah kamu mau mengalah untuk mempertahankan kedamaian? Kunci sukses pernikahan adalah meredam egomu. Kadang ada saatnya berdebat tidaklah penting, mengalah justru bisa menyelesaikan masalah.

7. Bisakah kamu berjanji untuk memprioritaskan kita diatas segalanya? Banyak sekali yang ditawarkan oleh kehidupan ini. Masalahnya adalah kita tidak mempunyai cukup waktu untuk mengambil semua tawaran dalam hidup ini, hanyalah yang terpenting saja yang bisa kita pilih. Pasanganmu harus bisa memilih yang terpenting, yaitu kamu.

8. Apakah kamu akan menjadi orang tua yang baik? Bagaimana caranya tahu apakah seseorang akan menjadi orang tua yang baik? Sederhana saja, kalau dia mau, dia akan menjadi orang tua yang baik. Apakah pasanganmu mau menjadi panutan buat anak-anak kalian nantinya?

9. Apakah kamu mau mengingatkanku betapa kamu mencintai aku? Tidak hanya ingin, tetapi setiap orang butuh mendengarnya. Kita butuh sekali mendengar kalau kita disayangi. Ada baiknya jika pasanganmu memastikan hal itu selama-lamanya.

10. Bisakah kamu berjanji untuk menjaga percikan-percikan dalam hidup? Kamu tidak bisa berharap percikan dalam kehidupan terjadi begitu saja jika kamu tidak mencoba. Kalau kamu ingin memiliki pernikahan yang bahagia dan sehat, kamu harus menemukan seseorang yang mau untuk menciptakan energy tersebut.

11. Apakah kamu mau mendukungku jika aku tidak bisa menopang diriku sendiri? Tidak hanya secara keuangan, tetapi juga secara mental dan secara fisik. Tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Ada saja kemungkinan bahwa seorang suami tidak bisa bekerja karena sakit, apakah seorang wanita mau bekerja untuk menopang hidup berkeluarga? Demikian pula sebaliknya, jika wanita nantinya tidak bisa merawat anak-anak, mungkin karena sakit, maukah pria merawat anak-anak dan istrinya?


12. Apakah kamu berjanji untuk tetap mencapai tujuan hidup dan cita-citamu setelah menikah? Biarpun sudah menikah, bukan berarti harus meredam cita-cita. Saat kamu kehilangan cita-citamu, berarti kamu kehilangan dirimu sendiri. Memang tidak mudah, namun hal ini sangatlah penting.

13. Apakah kamu berjanji untuk tidak membiarkan dirimu untuk “melepaskan”? Apakah nantinya pasanganmu tetap akan makan sehat? Tetap olahraga? Tetap minum vitamin? Sepertinya terdengar konyol, tetapi “melepaskan” dapat memberi efek buruk terhadap pernikahan. Tentu saja pasanganmu nantinya harus akan menjagamu, tetapi kamu tetap harus bertanggung jawab untuk menjaga diri sendiri. Tidak ada seorangpun yang harusnya menjadi beban bagi orang lain.


14. Kalau nantinya aku yang pertama kali “pergi”, akankah kamu tetap bersamaku sampai akhir nanti? Akankah pasanganmu memegang tanganmu, saat tanganmu terlalu lemah untuk memegang balik tangannya? Akankah pasanganmu tetap berada sampai akhir napasmu, saat kamu sedang dalam ketakutan? Karena seharusnya tidak seorangpun boleh meninggalkan dunia ini sendirian.

15. Bisakah kamu berjanji padaku kalau waktu sebentar, kamu tetap akan melanjutkan hidup demi kita berdua? Kalau kamu mencintai pasanganmu, kamu pasti mau dia untuk berbahagia terlepas apakah dia bersamamu atau tidak. Kalau kematian mendekat, kamu akan ingin tahu bahwa detik-detik terakhir orang yang kamu cintai akan tetap melakukan hal-hal luar biasa, tetap bahagia, dan tetap mencintai dan membimbing anak-anakmu nantinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: